"TIDAK AKAN LEBIH BAIK JIKA TIDAK ADA KRITIK"

Tidak Akan Lebih Baik Jika Tidak Ada Kritik
2 Mei 2017
Hotel Oriental Hawaii Holiday, Xiaogan, Hubei Province
Waktu menunjukkan 09.15 pagi waktu China, kebetulan hari ini tidak ada pertandingan dan saya bisa bangun agak siang, maklum karena sebagai pelatih asing saya harus sangat disiplin waktu dan lain-lain. Lalu setelah mandi dan sarapan pagi tetiba ada pesan masuk dari seorang yang tidak saya kenal di salah satu akun media sosial saya yang isinya begini " Pelatih ko hampir setiap hari posting, kapan kerjanya? pantas sepakbola kita lambat berkembang, karena kerjaannya posting dan update status terus, bukan mikirin taktik dan fokus sm tim nya biar lebih baik, contoh dong pelatih-pelatih di eropa sana, hampir tidak ada yang banci media sosial, kalo di kita baru menang beberapa kali posting, baru juara posting, melatih diluar negeri posting, mending kalo cuma sesekali ini puluhan kali, apalagi sudah melatih di Eropa dan juara Piala Champion Asia kali ya, eh ga mungkin sih, eh tapi bisa aja juara, juara postingan terbanyak, hehehe.. sory ya just remind "
Jleb seketika saya langsung terdiam, sambil melihat-lihat postingan saya dengan beberapa kata dan foto didalamnya, disatu sisi saya merasa hal tersebut merupakan keisengan saya karena terkadang merasa jenuh dengan pekerjaan saya, apalagi sebagai pelatih asing saya sangat merasa kesepian yang begitu hebat karena sangat terkendala dalam bahasa, tetapi disisi lain saya merasa terlalu membanggakan diri saya selama ini, dan memang benar apa yang dibilang dalam pesan tersebut bahwa saya terlalu sering posting hal-hal yang tidak begitu penting dan bermanfaat.
Sebagai seorang pelatih memang sudah seharusnya saya mengurangi hal-hal tersebut, ya tidak ada salahnya posting mengenai keseharian dan perjalanan saya tetapi tidak terlalu sering dan tidak terlalu membanggakan diri yang memang belum ada apa-apanya, mungkin lebih kepada hal hal yang penting dan tentunya dengan kata-kata atau apapun yang lebih bermanfaat, karena pelatih adalah seorang yang selalu jadi panutan pemain-pemainnya dan juga banyak yang menjadi inspirasi oleh banyak orang karena kemampuan dan keberhasilannya. Namun demikian tidak juga bisa dibilang salah bagi sebagian pelatih lain yang tetap menggunakan media sosial sebagai ajang kejenuhannya dalam pekerjaan yang begitu menguras otak dan dengan tekanan pak Boss dan supporter setia yang begitu besar.
Semua itu kembali lagi kedalam diri kita masing-masing, apa yang menurut kita baik dan benar, ya silahkan saja. Tergantung pribadi kita dalam menyikapinya dari sudut pandang yang berbeda.
Akhir sekali saya katakan bahwa jika kita hidup biasa-biasa saja dan tidak ada kritik atau cacian pedas maka tidak ada pengalaman yang berharga yang akan menjadikan kita pribadi yang lebih baik.
Kritik dan cacian kadang membuat kita berkaca untuk menjadi lebih baik tetapi terkadang juga bisa membuat kita lemah dan begitu emosi, semua itu tergantung cara menyikapinya. Tetapi bagi saya kritik dan cacian adalah sesuatu yang selalu membuat saya lebih baik dan lebih kuat.
Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang positif dan bijak tentunya dalam menyikapi segala hal dan selalu siap menerima kritik dan cacian yang ada sebagai peringatan kepada diri kita untuk lebih baik, iya semoga.
"Bagi orang hebat, tidak ada kritik yang mampu mengecilkan hatinya. Tapi setiap kritik yang diterimanya justru menjadikannya lebih menjadi baik"
SELESAI ...
Muhamad Yusup Prasetiyo
Related Post
30/11/2019
